menyajikan berbagai tulisan tentang pengetahuan umum dan gaya hidup

HADIST TENTANG MENUNTUT ILMU

             

Islam mendidik umatnya untuk senantiasa belajar dan giat menuntut ilmu. Hal ini terbukti dengan turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW berupa perintah untuk membaca. Salah satu rangkaian dari proses belajar atau menuntut ilmu adalah dengan sarana bacaan.
Dengan dasar itulah maka kita harus senantiasa menuntut ilmu sampai akhir zaman. Sebab orang yang berilmu adalah orang yang memiliki dedikasi dan komitmen yang kuat untuk terus berubah menuju kebaikan.
Allah SWT berfirman :
قل الله تعلى : ( يرفع الله الذين امنوا منكم والذين اتوا العلم درحات )
Allah Ta’ala berfirman, “ Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu dari kalian beberapa derajat. ( Q.S. Al Mujaadalah (58: 114)[1]
Diantara hadis Nabi Muhammad saw tentang kewajiban menuntut ilmu adalah sebagai berikut :
Hadist pertama :
وعن ابن مسعود رضي الله عنه قل : قل رسول الله صل الله عليه وسلم: لا حسد الا في اثنتينن : رحل اتاه الله مالا, فسلطه على هلكته في الحق, ورخل اتاه الله الحكمة فهو يقضي بها ويعلمها. ( متفق عليه )
Dari Ibnu Mas’ud RA, dia berkata, “ Rasulullah SAW bersabda, “seseorang tidak diperbolehkan hasud (iri hati ) kecuali pada dua perkara: seseorang yang dianugerahi harta oleh Alalh sSWT, kemudian dia menggunakannya dalam kebaikan, dan seseorang yang dianugerah hikmah ( ilmu pengetahuan ) oleh Allah SWT kemudian a memanfaatkan ilmunya tersebut dan mengerjakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)[2]
  • Kandungan hadis
  1. Hasud atau iri adalah perbuatan yang tidak terpuji. Oleh karenanya umat Islam dianjurkan untuk menghindari sifat iri. Namun adakalanya sifat iri diperlukan dalam situasi dan kondisi tertentu. Seseorang yang diperbolehkan iri terhadap orang lain hanya pada dua kondisi yaitu hartawan dan ilmuwan.
  2. Hartawan yang dimaksud adalah orang kaya yang dengan hartanya untuk urusan kebaikan. Manusia yang melihat hartawan demikian harus iri dan berusaha untuk mengikuti perbuatannya.
  3. Ilmuwan adalah orang yang memiliki ilmu bukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Namun ia sampaikan ilmu yang dikuasainya kepada orang lain. Dengan harapan ilmu tersebut akan bermanfaat terus sampai akhir hayat. Ilmuwan demikian pantas untuk diteladani.
Hadist kedua :
وعن ابي هريرة رضي الله عنه, ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قل : ومن سلك طريقا يلتمس فيه علما, سهل الله له طريقا الى الجنة. (رواه مسلم )
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju ke surga. “ ( HR. Muslim )
Makna yang terkandung pada hadits diatas :
  1. Mencari ilmu itu hukumnya wajib / fardhu bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan
  2. Mempelajarai ilmu agama Islam hukumnya fardhu ain ( wajib atas setiap muslim ), sedangakan ilmu pengetahuan hukumnya fardu kifayah ( wajib atas sebagaian orang saja).
  3. Barang siapa yang keluar rumah dalam rangka mencari ilmu, ia termasuk berjuang di jalan Allah hingga ia kembali
  4. Barang siapa yang mempelajari ilmu, Allah SWT akan membukankan pintu  ampunan, rahmat dan surga baginya.
  5. Barang siapa yang mempelajari ilmu, para malaikat di langit serta ikan-ikan di laut mendoakan kepadanya
  6. Barang siapa menginginkan kebahagiaan di dunia, wajib baginya mempunyai ilmu. Barang siapa menginginkan kebahagiaan di akhirat, wajib baginya mempunyai ilmu. Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan keduanya maka wajib baginya mempunyai ilmu..




[1] Nawawi imam, ( 2007 ) , Riyadhush- Shalihin, Jakarta, pustaka azzam hal
[2] Ibid hal




0 komentar:

Post a Comment

berkomentarlah dengan bijak dan sesuai topik

HADIST TENTANG MENUNTUT ILMU